Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Bank Indonesia dorong pengembangan ekonomi lewat wisata ramah Muslim
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 23:53:31【Resep Pembaca】316 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Aida S. Budiman menyampaikan sambutannya dalam konferensi pers

Jakarta (ANTARA) - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aida S. Budiman menyampaikan BI berkomitmen sebagai partner strategis dalam pengembangan wisata ramah Muslim di Indonesia yang dinilai berpotensi dalam mendorong ekonomi inklusif.
“Pariwisata ramah Muslim Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi mesin perkembangan yang baru dan untuk meningkatkan pengembangan ekonomi inklusif. Bank Indonesia bersama 46 kantor perwakilan di seluruh Indonesia siap mendukung inisiatif ini,” kata Aida dalam konferensi pers acara The 7th International Halal Tourism Summit, di Jakarta, Kamis.
Aida menyampaikan Indonesia kini menempati posisi ke-5 dalam Global Muslim Travel Index (GMTI) 2025. Namun, pemerintah menegaskan pencapaian tersebut bukanlah tujuan akhir.
“Kita perlu membangun dari pencapaian ini. Tujuan kita adalah mencapai posisi puncak dalam Global Muslim Travel Index. Ini harus menjadi ambisi bersama, karena Indonesia merupakan rumah bagi populasi Muslim terbesar di dunia,” tutur Aida.
Baca juga: Menpar dorong kolaborasi dan ekonomi inklusif perkuat wisata halal
Aida menjelaskan berkaitan dengan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025 mengedepankan tiga strategi utama yang disampaikan dalam semangat yaitu selalu bergerak bersama, selalu berkembang, dan selalu berusaha untuk berhasil.
Menurut Aida, tiga strategi ini menjadi panduan untuk berkolaborasi yang mengusung sinergi ekonomi dan keuangan syariah guna memperkuat kegiatan ekonomi, menumbuhkan kepercayaan diri, serta mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
“Oleh karena itu, menerapkan tiga strategi utama tersebut dalam upaya memperkuat pariwisata ramah Muslim di Indonesia merupakan langkah yang bijak dan Insyaallah, dengan izin Tuhan, kita akan mencapai tujuan yang diharapkan,” ujar Aida.
Aida menyampaikan pentingnya mengembangkan standar dan mekanisme sertifikasi yang jelas. Pariwisata ramah Muslim berarti memastikan bahwa seluruh elemen perjalanan mulai dari makanan, akomodasi, hingga pelayanan selaras dengan prinsip-prinsip Islam.
“Negara seperti Singapura, Thailand, serta beberapa daerah di Indonesia seperti Lombok dan Aceh, telah merasakan manfaat dari penerapan standar tersebut termasuk dalam menarik lebih banyak investasi dan mencipngakan lapangan pekerjaan,” kata Aida.
Lebih lanjut, Aida menambahkan melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah serta lembaga-lembaga terkait, pihaknya telah mengembangkan alat analisis untuk memantau aktivitas pariwisata yang disebut Framework 3A2P.
Framework ini mencakup Accessibility(Aksesibilitas), Amenities(Fasilitas), Attractions(Daya Tarik), Promotion(Promosi), dan Players (Pelaku Bisnis), yang dipercaya alat ini juga dapat diterapkan untuk memperkuat pengembangan pariwisata ramah Muslim di Indonesia.
Baca juga: Kementerian Pariwisata promosikan wisata gastronomi Sumbar
Dalam menyokong tujuan ini, Indonesia akan memulai edisi 2025 Indonesia Muslim Travel Index yang dikembangkan dengan Bank Indonesia, Enhaii Halal Tourism Center (EHTC), dan CrescentRating, di mana indeks ini memberikan pengetahuan yang berfungsi memperkuat industri pariwisata Indonesia. Selain pengetahuan, indeks ini akan membimbing kita dalam menyesuaikan standar dan sertifikasi.
Menurut Aida, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pemimpin global dalam pariwisata ramah Muslim, dengan strategi yang berfokus pada selalu berkoneksi, selalu meneruskan kemajuan, dan selalu berusaha untuk berhasil.
“Bersama-sama, biarkan kami membangun pariwisata ramah Muslim Indonesia yang berkelanjutan dan inklusif dan memilihkan negara kami sebagai pemimpin global. Semoga Allah SWT memberkati semua usaha kami,” ujar Aida.
Baca juga: Pelaku usaha pariwisata didorong buka peluang wisata ramah muslim
Baca juga: Ekonomi syariah dorong sektor pariwisata Sulut ramah muslim
Suka(9175)
Artikel Terkait
- Bantuan ke Gaza jauh di bawah kesepakatan gencatan senjata
 - Ngak perlu biaya mahal, Ini cara bikin "black garlic" sendiri di rumah
 - Pemkab Tolitoli tetapkan status tanggap darurat banjir
 - Masyarakat lepas liar 20 ribu tukik di Paloh Kalbar
 - Kemenkes sebut 315 SPPG kini punya sertifikat laik higiene
 - Program MBG dongkrak kehadiran siswa berkebutuhan khusus Kota Serang
 - Dompet Dhuafa salurkan 3.840 paket bantuan pangan untuk Palestina
 - BBPOM Makassar beberkan hasil penggeledahan toko kosmetik di Sidrap
 - Promo SPayLater bayar QRIS, nikmati diskon hemat Serba Seribu
 - Pemerataan gizi masyarakat, 4 SPPG dibangun di wilayah terpencil Babel
 
Resep Populer
Rekomendasi

Mangut, kuliner tradisional dari pesisir Jawa

Wajah baru M Bloc Space beri ruang lebih untuk pergerakan kreatif

Bupati Banyuwangi ingatkan SPPG utamakan kualitas makanan program MBG

Cara penanganan tepat bagi penderita "honeymoon cystitis"

Pengelola SPPG di Lebak pasok bahan baku MBG dari luar

Siswa Sekolah Rakyat di Tangsel dapat laptop

SPPG Asei Besar layani 35 sekolah wilayah pesisir Kabupaten Jayapura

Penelitian: Manusia bergerak 40 kali lebih jauh dibanding semua satwa